Follow Us @curhatdecom

Thursday, November 29, 2018

Prematur Bukan Halangan : "Menggendong" si Bayi Prematur dengan Cinta

Tentunya setiap orangtua sangat menginginkan anak-anaknya terlahir sehat dan sempurna bukan? Karena itu yang gue rasakan ketika hamil anak pertama dan kedua. Tidak ada yang lebih gue inginkan selain melihat anak-anak yang dinantikan lahir dalam keadaan tanpa kurang suatu apapun.


Salah satu yang sangat di waspadai saat hamil adalah adanya kelahiran dini atau biasa kita ketahui dengan sebutan prematur. Gue sendiri alhamdulillah gak pernah dan jangan sampai mengalami yang namanya kelahiran prematur. Tapi orang-orang di sekitar gue ternyata ada saja yang mengalami hal demikian. 

Tahu gak sih, ternyata tanggal 17 November diperingati sebagai hari prematur sedunia loh. Sejujurnya gue juga baru tahu saat menghadiri Talkshow #BicaraGizi yang di selenggarakan oleh Nutricia Sarihusada Untuk Bangsa dengan tema "Dukung Si Kecil yang Lahir Prematur untuk Tumbuh Kembang Optimal"  bertempat di Ocha & Bella, Menteng.

Banyak informasi penting seputar kelahiran prematur yang gue dapat di acara tersebut. Salah satunya menjawab banyak mitos yang gak benar tentang anak-anak yang lahir prematur. Oh iya, yang membuat acara ini semakin menarik adalah dengan adanya kehadiran beberapa "saksi hidup" dari kisah perjalanan kelahiran prematur juga dr. Putri Maharani Tristanita, SpA(K) selaku dokter anak konsultan Neonatologi.

Oh iya, buat kalian yang suka nonton FTV, pasti gak asing dengan wajah Joana Alexandra. Lama tidak muncul di televisi, ternyata sekarang dia sibuk mengurus keluarga dengan 4 orang anak. Terutama si bungsu yang terlahir prematur dan membutuhkan perhatian lebih.

Dengan mendengarkan kisah langsung orang-orang yang mengalami langsung dengan kelahiran prematur, ternyata membuat gue merasa jahat. Yes, betapa gue dengan mudah menjudge pola asuh orang tua yang memiliki anak prematur. Karena dengan riwayat demikian, tentunya ada perbedaan treatment denamg bayi yang terlahir normal. Padahal orangtua dengan anak yang terlahir prematur hanya butuh didukung, karena tentunya tidak mudah menjalani peran sebagai orangtua dengan bayi prematur.


Dalam kesempatan kemarin gue juga sempat mengajukan seputar metode menggendong untuk bayi prematur loh. Karena selama ini gue emang concern membahasa gendongan dalam beberapa artikel dan postingan sosial media. Dan akhirnya gue dapat donk jawaban dari pakarnya langsung tentang bagaimana menggendong bayi prematur. Tapi sebelumnya yuk kita pahami dulu sebetulnya apa dan kenapa sih tentang prematur ini...


Apa yang di Maksud Bayi Prematur? 

Kalau dulu gue cuma tahu bayi prematur adalah bayi yang lahir belum bulannya. Tapi ternyata secara spesifikasi Bayi Prematur adalah bayi ang lahir dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Dan mereka lahir dengan dua kondisi, yaitu Sesuai Masa Kehamilan dan Kecil Masa Kehamilan. 


Jadi penyebab kelahiran bayi prematur ada beberapa. Bisa faktor ibunya atau bisa juga faktor bayinya itu sendiri. Seperti yang alami Artis Joana Alexandra yang jadi bintang tamu event tempo lalu. Karena meski tiga anaknya lahir secara normal, ternyata bayi ke-4 nya harus di lahirkan secara prematur.


Bagi janin dalam kandungan, hari demi hari begitu berharga untuk proses "pematangannya". Kebetulan gue punya kakak yang waktu itu harus melahirkan anaknya di usia kandungan 37 minggu. Waktu yang ternyata sangat ngepas sih agar supaya bayi tidak lahir prematur.

Tapi seminggu sebelumnya memang sudah masuk ruang rawat inap, dan diberi obat-obatan karena kata dokter paru-parunya belum matang. Jadi sebisa mungkin "dicegah" kelahiran dininya.

Jadi gak heran kalau bayi prematur biasanya beresiko tinggi. Umumnya masalah pada bayi prematur di antaranya:
  1. Metabolisme tinggi
  2. Imaturitas Organ
  3. Kebutuhan Nutrisi Tinggi
  4. Cadangan nutrisi rendah
  5. Rentang terhadap penyakit
  6. Feeding intolerance
Dan saat dr. Putri menjelaskan 6 masalah tersebut, gue gak kebayang betapa rumitnya memberikan nutrisi yang tepat untuk bayi prematur. Karena harus pas, dan terus di pantau. Gak bisa kebanyakan atau kurang. So, Allah pilih orangtua hebat deh untuk menitipkan bayi-bayi prematur. 


Apa yang Harus Diperhartikan pada Bayi Prematur?

Karena kondisi lahir yang dini untuk memastikan tumbuh kembang bayi, skrining diperlukan pada bayi prematur. Di antaranya yang perlu di skrining adalah:

  1. Extrauterine Growth Restriction
  2. Osteopenia of Prematurity
  3. Anemia Of Prematurity
  4. Pemerisaan Pendengaran
  5. USG Kepala
Rutin Kontrol untuk Pemantauan tumbuh kembang juga perlu di lakukan. Sama halnya seperti bayi lainya, bayi prematur juga harus dipantau apakah tumbuh sesuai kurva pertumbuhan atau tidak. Karena bayi prematur rentan sekali dengan Gagal Tumbuh dan Stunting.

Tapi jangan khawatir berlebih. Insyaallah sama seperti bayi-bayi lainnya, bayi prematur juga punya harapan yang sama dengan bayi-bayi lainnya. Mereka tetap bisa tumbuh dan menjadi orang hebat.


Bagaimana Menggendong Bayi Prematur?

Oh iya dalam sesi kemarin alhamdulillah seneng banget dapat kesempatan bertanya sama dr. Putri. Ada dua pertanyaan yang gue tanyakan, yaitu soal pemberian MP-ASI dan imunisasi berdasarkan usia bayi. Satunya lagi soal menggendong bayi prematur yang di anjurkan.

Kata dr. Putri ada 3 perhitungan usia bayi prematur.


  • USIA Gestasi (umur kehamilan), usia ini dihitung dari hari pertama haid terakhir ibunya sampai hari dilahirkan
  • Usia Kronologis (usia kalender), usia sejak dilahikan sampai saat ini
  • Usia Koreksi, (Usia Gestasi+Usia Kronologi)-40  minggu, Kemmapuan bayi prematur disejajarkan dengan bayi cukup bulan berdasarkan usia koreksi. Usia koreksi ini diperhitungkan hanya sampai 2 tahun saja.
Untuk MP-ASI kata dr. Putri patokannya adalah usia Koreksi. Sedangkan untuk Imunisasi tetap mengikuti Usia Kronologis.

Pertanyaan kedua tentang menggendong, secara spesifik sebetulnya gue bertanya kenapa metode kangguru di sarankan untuk bayi prematur.

Umumnya kita melihat bayi digendong posisi tiduran atau craddle. Tapi gue sejak bergabung dengan grup babywearing banyak yang bilang kalau ternyata dokter anak selalu menyarankan gendong upright position atau metode kangguru. Dan katanya metode tersebut efektif menaikkan Berat badan anak, why?
Ternyata ada korelasinya loh. Bayi yang di gendong upright position atau posisi kangguru dia didekap secara optimal oleh ibu (penggendong). Detak jantungnya juga lebih stabil karena ketika di gendong detak jantungnya mengalun seirama dengan detak jantung penggendong. Begitupun dengan suhu tubuhnya, stabil menyesuikan dengan suhu penggendong. Dengan detak dan suhu yang stabil, metabolisme bayi jadi lebih stabil dan membuatnya lebih optimal tumbuh.

dr. Putri juga menambahkan, menggendong bayi dengan posisi upright ini juga perlu memperhatikan beberapa hal. Seperti misalnya poosisi tangan penggendong (atau gendongan) harus sempurna menopang bagian belakang leher bayi dan bokong bayi. Posisi bayi tidak turun sehingga wajahnya dapat terlihat jelas oleh penggendong. Penggendong juga bisa memantau napas bayi.

Baby Wrap salah satu gendongan yang suport untuk menggendong bayi Prematur

Jangan bersedih jika bayi terlahir prematur. Anak prematur bisa diperlakukan sama dengan anak lain. Dengan syarat gizi harus bagus, stimulasi harus rutin tumbuh kembangnya harus di pantau dan Imunisasi.

Kemarin sempat denger ada panitia yang berbisik "eh gue lahir prematur loh. Sampai nyokap gue takut, katanya bayi prematur itu kalau pinter yang pinter banget. Kalau bego ya Bego sekalian. Makanya waktu kecil gue diikutin les ini dan itu."

Hayooo siapa yang juga pernah denger "mitos" begitu? Gue juga salah satu yang meng-"oooh"-kan stetment itu. Tapi melihat banyak orang hebat, seperti Ibu Yanne Sukmadewi yang sekarang menjadi General Cousel Coorporate Legal Advisor Young and Compliance Danone Indonesia.


1000 hari pertama manusia adalah dimulai sejak dalam kandungan. Dan anak yang terlahir prematur punya banyak tantangan setelah lahir. Tapi mereka masih punya kesempatan untuk mengejar tumbuh kembangnya.

No comments:

Post a Comment