Follow Us @curhatdecom

Friday, October 13, 2017

Selamatkan Anak-Anak Dengan Konten Positif untuk Indonesia Bergerak Maju





Kata orang punya anak jaman now itu tantangannya warbiyasah, betul apa betooool? Menurut gue sih iya betul banget. Aduhai jaman dimana media sosial jadi 'makanan' sehari-hari ini kadang bikin orangtua harus pasang antena tinggi untuk memantau anak-anaknya. Kenapa?

Kita semua tahu lah ya kalau media sosial orang 'bebas' berbagi sesuka hati. Mau itu konten positif maupun negatif. Susah tentunya mencegah orang lain untuk menahan jempolnya. Ya, kalau dulu ada istilah mulutmu harimaumu, sekarang istilahnya jarimu harimamu.

Sayangnya pengguna media sosial sekarang ini tidak hanya di gandrungi oleh orang dewasa saja. Tapi banyak anak-anak juga. Meskipun ada batasan umur saat membuat akun sosial media, tapi kan mereka bisa saja berbohong. Hiks...


Selamatkan Anak-Anak dari Konten Negatif dan Hoax

Sayangnya sekarang 'ulah' anak-anak di media sosial semakin bikin geleng-geleng kepala. Bukan hanya ujaran kebencian, kadang mereka malah upload foto-foto berbau pornografi. Bayangin ajah anak SD udah punya pacar. Gue ajah gak pernah punya pacaaaaaar...car...car...car... eh kok malah curhat? *tutupMuka

Tapi asli gue bicara bukan karena iri dengan kehidupan mereka sekarang. Tapi miris lebih tepatnya. Memang sih apa yang terjadi pada mereka saat ini tidak lain karena terpapar konten-konten negatif. Bayangkan kalau mereka sekarang saja sudah begitu, lantas masa depannya akan jadi seperti apa?

 Ngeliat yang model gini bikin mau nangiis *hiks (Sumber Google)

Tidak perlu menunggu mereka dewasa untuk melihat dampaknya sebetulnya. Keseharian ini bisa kita lihat anak-anak yang terpapar konten negatif. Kata-kata kasar tidak hanya kepada sesama temannya, malah gak jarang mereka berkata kasar kepada orangtua. Hiks

Di media sosial juga gak jarang terjadi ribut-ribut sama berita Hoax. Aduuuuh kadang pengen krukupin orang-orang yang asal share berita tanpa lebih dulu klarifikasi.



Hadirkan Good News untuk Mendidik Anak-Anak Bijak Bersosial Media

Kegundahan gue pada akhirnya membuat gue bergerak untuk menghadirkan konten positif. Misalnya yang paling sederhana adalah dengan tidak asal Share informasi yang ada. Kalaupun tergoda untuk share, klarifikasi dulu kebenarannya. Biasanya sih dalam bermedsos gue lebih banyak bikin joke. Biar suasana timeline yang panas dengan berita hoax sedikit ada angin segar.

Tapi rupanya itu semua belum cukup gue rasa. Gue juga harus ‘perang’ dengan senjata lain melawan konten Negatif yang mengincar anak-anak. Untuk Blog ini dan facebook pribadi, gue emang gak rekomendasikan untuk anak-anak. Keresahan dan kegundahan gue itu akhirnya membuat gue membuat blog khusus yang Ramah Anak, yaitu www.duniasiedu.com

www.duniasiedu.com
Gue yang memang dari dulu concern dengan dunia anak lewat dongeng khususnya akhirnya memberanikan diri membuat blog khusus tersebut. Meski terbilang baru dan masih sedikit isinya tapi gue optimis bisa terus konsisten. Atau setidaknya gue membuktikan kalau gue gak sekedar gundah. Tapi juga mencari solusi *tsaaaah



Flash Blogging Bijak Bermedia Sosial

Dunia digital memang memiliki sisi positif juga sisi negatif. Sebagai media sosial untuk berbagi info positif dan berbagi menghimpun gerakan sosial Medsos bisa di andalkan. Tapi di tangan orang yang tidak bertanggung jawab media sosial bisa menjadi negatif.

Mungkin ini juga yang mendasari Kominfo akhirnya membuat acara Flash Blogging dengan tema Bijak Bermedia Sosial. Menghadirkan beberapa narasumber yang mumpuni di bidangnya acara ini sangat menarik. Bahkan gue rela hadir sambil membawa bayi berusia 25 hari. Karena memang selain menarik, event untuk blogger di Banjarmasin sangat sedikit. Jadinya sayang untuk dilewatkan.

Bertempat di Hotel Mercure Banjarmasin, acara ini di hadiri oleh Asrari Fuadi mengisi materi "Teknik Menulis Kreatif Bagi Para Blogger". Asrari memaparkan kalau Viral itu bukan kebetulan, tapi Viral itu ciptakan. Nah Kalau melihat berita yang belakangan viral, barangkali kita salah satu yang membuat viral. Karena beritanya berhasil "menyentuh" emosi kita. Entah itu emosi positif maupun negatif.

Asrari Puadi Putra Banua yang menjadi narasumber pertama

Asrari juga mengungkapkan bahwa dengan menulis Good News kita juga ikut memotivasi orang lain untuk berpikir positif. Dan barangkali tergerak juga untuk menuliskan hal-hal positif lainnya. Jadi masih mau nyebar hoax?

Pembicara lainnya yang gak kalah keren adalah Pak Handoko. Beliau memaparkan tentang sudut istana. Alias memberikan gambaran 'aktifitas' Bapak Presiden di 3 tahun masa kepemimpinannya. Banyak video di tayangkan yang menggambarkan keberhasilan pembangunan yang adil dan merata, khususnya di Kalimantan Selatan.

Bapak Andoko Narasumber yang mengisi materi "Sudut Istana"

Nah di akhir acara ini bahkan Pak Handoko memberikan kejutan dengan kehadiran Bapak Sukardi Rinakit yang merupakan penulis pidato Bapak Jokowi. Pak Sukardi menyampaikan kekaguman beliau terhadap profesi blogger. Dan memberikan wejangan kepada para blogger.

1 comment: