Follow Us @curhatdecom

Thursday, January 19, 2017

Pilih Baby Walker Atau Push Walker??

5:37:00 PM 5 Comments

Emak di sini ada yang anaknya seusian Umaro? Umaro Januari ini usianya 9 bulan. Sejak 7 bulan memang sudah aktif berdiri sambil geser kesana kemari berpegangan pada kursi meja dan lain-lain (kata orang mah rambatan). Banyak yang memprediksikan Umaro akan bisa jalan 2 bulan lagi. Tapi sampe sekarang doi masih di tahap dorong-dorong benda besar sambil jalan (kursi, meja kecil dll).

Nah biasanya sih ya, emak-emak yang liat anaknya udah punya "potensi" jalan gitu langsung inisiatif meletakkan anaknya di baby Walker. Seneng sih liat anak aktif meluncur kesana kesini. Tapi gue memilih untuk tidak melakukannya, why?

Jauh sebelum punya anak (apalagi punya suami) gue sering ngerumpi sama emak-emak. Tentang tumbuh kembang dan sebagainya. Salah satu yang jadi obrolan adalah baby walker. Menurut beberapa artikel online yang pernah gue baca, Baby Walker cenderung berbahaya dan di beberapa negara maju keberadaannya sudah di larang.

Kenapa berbahaya?

  1. Over Stimulasi, Orangtua cenderung memakainkan Baby Walker padahal anaknya belum siap. Artinya disini tumbuh kembangnya belum sampai pada tahap yang diperbolehkan. Anak belum bisa duduk tegak sudah di taruh di baby walker. Ini tidak baik untuk perkembangan tulang belakangnya.
  2. Lepas pengawasan, kebanyakan orangtua meletakkan anak di baby walker supaya anteng. Trus emaknya bisa lanjut bebenah rumah atau aktifitas lainnya. Saking antengnya di kiranya anaknya aman, ternyata si anak sudah menjangkau tempat-tempat berbahaya, atau baby walkernya jatuh dari ketinggian.
  3. Menjepit selangkangan, Pernah outbond atau mencoba flying fox? Dimana posisi selangkangan kita? Terjepit di antara perlengkapan safety kan? Dalam kondisi menggantung pakai perlengkapan Safety itu kira-kira nyaman gak? Nah kasihannya anak kalau "anu" nya kejepit. Belum lagi dalam kondisi memakai Clodi Atau Diapers yang tebel. Nah ini sama seperti pro kontra menggendong anak dengan posisi M-Shape (kapan-kapan gue ulas ya). Posisi Baby Walker kaki anak duduk tidak M-Shape.
Nah terus gimana untuk menstimulasi anak supaya "cepat jalan"? Kalau gue sih punya pedoman anak akan menunjukkan reaksi siap-nya sendiri. Jadi gak usah dipaksain anak belajar ini itu berlebihan. Belum bisa tengkurap malah udah di titah, aduh kesian.

Karena Umaro sudah menunjukkan doi siap untuk belajar ke step selanjutnya (Setelah tengkurap, angkat kepala, balik badan sendiri, duduk sendiri, merangkak, dan akhirnya rambatan) artinya doi siap untuk di stimulasi ke tahap berikutnya.

Solusi untuk mengganti Baby Walker ini gue memilih untuk menggunakan Push Walker. Jadi Push Walker ini fungsinya hampir sama seperti baby Walker, yaitu untuk menstimulasi jalan. Keunggulan push Walker setelah menggunakannya:


  1. Tidak over stimulasi, benda ini karena fungsinya didorong sambil jalan, anak tidak terpaksa jalan jika belum waktunya. Kalau belum bisa melangkah dengan push walker anak paling hanya akan merangkak sambil dorong-dorong. 
  2. Memotivasi anak, ada yang bilang pakai baby walker anak akan malas. Entah bener atau gak ya. Dengan Baby Walker anak anak cepat menuju lokasi yang di incar atau mengambil barang yang di inginkan. Karena kadang meluncur sendiri setelah beberapa kali langkah ajah. sama seperti pakai sepatu roda. Kalau Push Walker Anak bisa bebas kesana-kesini. Kalau mau meraih sesuatu dia akan tinggalkan Push Walkernya dan "Lari" meraih keinginannya dengan caranya sendiri sesuai kemampuannya saat itu.
Jadi sebetulnya Push Walker perlu atau tidak sih?

Kalau gue sih perlu gak perlu. Karena sebetulnya untuk proses belajar jalannya Umaro dia biasa dorong-dorong Kursi kok. Tapi dasarnya emak-emak, punya anak pertama itu kadang kalap mau beli ini itu kwkwkw.

Harga Push Walker ini memang jauuuuh lebih mahal dari Baby Walker. Kalau dengan budget 100-200 kita bisa dapetin Baby Walker, Push Walker kita bisa rogoh kocek lebih dalam lagi.

Demi keutuhan rumah tanggan dan stabilitas ekonomi keluarga, jadi marilah kita berhemat. Yaitu dengan mencari Rental Perlengkapan Bayi terdekat dan menyewanya hehehe.

NB: meski cenderung lebih aman, saat menggunakan Push Walker tetap harus dalam pengawasan ya Mak. 

Tuesday, January 17, 2017

Mereka Mendoakan Gue Hamil (Lagi)

11:40:00 AM 15 Comments
USG Pertama 5 week :)
 Beberapa waktu lalu ceritanya gue lagi sibuk backup foto-foto Umaro dari hape yang memang sudah penuh. Sempet pusing karena ternyata sudah campur aduk, dan misahin berdasarkan usia dari newborn sampai sembilan bulan butuh konsentrasi dan cemilan banyak kwkwkw.

Nah sambil pusing milah-milah, kadang gue stag gitu di foto-foto newborn nya Umaro. Masya Allah, anak itu lucu bangeeeeet. Imut dan ngangenin hehehe. Trus kalau gue share di FB "Kangen Hamil", "Kangen Gendong Baby Newborn" atau sekedar ngucapin selamat sama yang baru lahiran langsung deh kebanjiran doa semoga gue cepet hamil (lagi)

Lah iya yang doain gak cuma satu, buanyaaaaak ciiin. Padahal Umaro juga pan masih bayi. Serba salah juga sih klo doanya di kabulin kwkwkw.

Tapi namanya anak, gue yakin seratus persen bahwa itu adalah hak prerogatif nya Allah. Mau di kasih mau gak di kasih, mau cepat ataupun mau ntar-ntaran itu sih tergantung yang ngasih. Istilahnya mau ranjang bergoyang sampe roboh juga kalau Allah belum kasih mah ya, pasrah.


Berawal Dari Mimpi Aneh


Jadi beberapa waktu lalu tepatnta 14 Januari 2017 (Sehari setelah Umaro Genap berusia 9 bulan, dan tiga hari setelah aniversary kami yang ke dua) gue bermimpi aneh.

Tau donk ya, acara My Trip My Adventure? Nah ceritanya gue lagi ikutan acara tersebut bareng sama dua Host gondrongnya itu loh (entah siapa namanya). Ceritanya kami berenang di pantai, tapi sayang pantainya hitam airnya gak bening. Pas lagi asyik berenang, tiba-tiba kami diserang hiu. Trus kami berpegangan pada perahu, tau-tau perahunya terbang membawa kami ke lokasi berikutnya. Sebuah Kuil, tapi gue rasa lebih mirip prasasti sih. Karena gak menarik gue buru-buru keluar lokasi tapi tiba-tiba gue udah ada di sebuah bangunan SD yang ternyata ada Bu Siti (Guru SD Gue).

Dan tau gak sih, belum juga sungkeman gue udah di omel-omelin Bu Siti kwkwkw. Kata beliau gini "Kamu itu loh, lagi hamil kok malah ikutan traveling ekstream." Bingung donk gue, jadi setelah pulang gue putuskan beli testpack. Dalam mimpi itu gue pulang ke Jakarta, akhirnya gue testpack di temani kakak perempuan gue nomor dua. Dan ternyata Positif.


Dua Garis yang bikin Deg-deg-an

Gak lama setelah itu gue terbangun, jam masih pukul 03.00 WITA. Tapi biar gak penasaran, ya udah mari kita cek sodara-sodara. Kebetulan masih ada satu testpack sisa minggu lalu. Karena ngerasa badan gak nyaman dan sering uring-uringan plus haid telat (padahal cuma telat 2 hari kwkwkw) gue beli testpack. Karena harganya cuma 1500 kadang suka kalap belinya #etdah

Seminggu yang lalu masih negatif loh, tapi emang dasarnya penasaran. Sambil masih ngantuk-ngantuk gue test. Dan di kamar mandi gue masih berasa "jangan-jangan ini juga bagian dari mimpi." Kan ada tuh kadang kita mimpi di dalam mimpi. Ternyata strip nya dua dan ini bukan mimpi sodara-sodara.


PANIK


Yups biar kata gue hamil dalam keadaan bersuami panik tetaplah ada. Langsung ajah gue ke kamar bangunin orang yang paling bertanggung jawab dalam kasus ini. Gue harus menuntut pertanggung jawaban. Gue gak mau panik sendirian.

Ayahro agak ngebo di bangunin nih. Trus setelah gue bilang gue hamil doi bangun, trus cuma bilang "oh, emang kamu udah testpack" sambil masih ngantuk dan terindikasi mau tidur lagi.

"Iiiih Abaaaang ini seriuuus." jawab gue sok sok manis manjah gitu deh 

Bukannya bangun, gue malah di tarik buat tidur lagi. Helooooo

Lagian kenapa panik sih? Hamil ada suaminya ini kok...
Rasanya baru kemaren Umaro Lahir, tau-tau bayi ini akan jadi Abang...

Sebetulnya sih yang bikin panik adalah, gue masih punya Baby. Gimana nanti Menyusuinya, apalagi Umaro ini makannya susyaaaaah hiks.

Tapi ya marilah kita menerima kenyataan ini dengan hati riang. Karena janin di dalam rahim dapat merasakan penerimaan atau penolakan orangtuanya. Dan bisa berdampak pada tumbuh kembangnya tidak hanya selama masa kehamilan bahkan berpengaruh pada kehidupan setelah kelahirannya.


Dunia Nyata Lebih Kejam Dari MedSos

Kalau kebanyakan orang pada akhirnya memilih untuk "tutup mulut" soal kehamilan kedua yang di bilang "kesundulan" itu karena takut di bully. Mungkin bisa jadi itu pilihan tepat. Tapi gue itu gak bisa nyimpen rahasia kwkwkw.

Dan kalau dunia maya konon lebih sadis, gue rasa dunia nyata jauh lebih sadis bo. Ketika gue share di FB soal kehamilan, waaah banyak doa dan ucapan selamat. Tapi ketika ketemu orang-orang pasti pada bilang "aduh kasihannya Umaro masih kecil", atau "kesundulan ya?", atau "Kok bisa?" atau... yah banyak lah.

So gue sekarang mau jawab kalau di tanya begitu, "Iya kan emang karena di program. Yang program Allah maksudnya. Hehehe..."

Dan kenyataan penolakan paling bikin hati pilu adalah penolakan dari nyokap gue sendiri. Maksud hati telpon mau kasih kabar gembira, gue malah di omelin hiks. Katanya "aduuuh kasihan cucukuuuu..." belum lagi gue di suruh stop ASI. Lebih parah lagi di suruh SUFOR.

Seriuuuuus gue bukan pro kontra SUFOR. Selagi Allah masih menganugerahi gue dengan ASI yang memang insya Allah asupan terbaik untuk bayi, maka gue pilih untuk yang terbaik dulu lah.

Sampe sahabat gue bilang "udeh paling bener lo ta merantau jauh. Kalau deket ortu bisa berantem terus".
Pasang Aplikasi biar kekinian hehehe....

Yah gue sih gak mau nyalahin ortu sih. Edukasi tentang pentingnya ASI Eksklusif kan baru-baru ini ajah. Tapi emang gemes ajah sih, kalau kudu ngotot-ngototan hehehe.


Resolusi 2017 berubah total....

Yups memasuki 2017 gue punya banyak mimpi. Pengen kuliah lagi, pengen les jahit, pengen buka Taman Bacaan, pengen Mendongeng lagi, pengen buka Club Penulis Cilik di rumah, pengen bikin workshop dongeng dsb.

Tapi karena sekarang hamil lagi, kondisi badan juga jadi lebih cepet capek (hamil+menyusui+ibu RT) belum lagi semua plan gue adalah aktifitas jangka panjang dan akan sulit keluar.

Secara gue gak punya dan gak berencana punya Asisten Rumah Tangga. Jadi mari kita buat skala prioritas.

Well, mari kita nikmati segala rencana Allah yang insya Allah selalu ada hikmah yang bisa dipetik. Gak usah pusing apa kata orang. Di dengerin ajah untuk menghargai, tapi gak usah masukin hati biar gak sakit hati kwkwkw.

Intinya terima kasih doanya ya teman-teman. Dari banyaknya doa semoga gue segera hamil (lagi) gue yakin diantaranya ada doa kalian kwkwkw. Tapi terutama doa emak gue yang pas mudik kemaren bilang "kayaknya kamu bakal kesundulan" eh gak tau deh itu doa atau kecemasan kwkwkw. Yang gue yakini setiap perkataan ibu bisa menjadi doa mujarab.

Thursday, January 5, 2017

Bakmi Mewah Yang Bisa Terbang Alias Mie Terbang (Tutorial)

4:22:00 PM 15 Comments


Hellooooo...

Sebelum gue mulai curhat sebelumnya HAPPY NEW YEAR Yaaaaa Gaeeees. Apa resolusi kalian nih tahun 2017?? Gue sih simple ajah, mau jadi isteri solehah yang pandai mengelola keuangan rumah tangga kwkwkwkwkw...

Tapi beratnya menyelamatkan keuangan rumah tangga jaman sekarang adalah karena dunia kuliner lagi gila-gilaan naik daun. Dari mulai makanannya yang emang enak, tempat nongkrongnya yang instagramebel, atau makanannya yang aneh-aneh dan emang juga bisa bikin halaman ig kita terlihat kece. Tapiiiii jajan is jajan, dan itu kadang harus berdampak kepada menipisnya uang belanja secara rasional kalau kebanyakan jajan (baca=gaya)

Nah tapi karena gue penasaran bingit sama mie yang katanya bisa terbang itu (like magic) dan setelah merayu Ayahro (suami) gak berhasil jadi marilah kita bikin sendiri dengan mie instan favorit. Bakmi Mewah.

Oke bisa dibilang gue agak-agak telaaaaat banget nyoba Bakmi Mewah. Karena gue kemakan omongan teman-teman di sosmed yang bilang katanya mahal lah, katanya dagingnya Cuma sedikit lah, dst dst dst.

Nyoba bulan November 2016 (sumpah telat banget kan kwkwkw) karena Ayahro tiba-tiba berbisik di minimarket “Bunda ini Bakmi mewah lagi promo, beli dua lebih hemat loh. Ayahro penasaran, nanti bundaro satunya lagi.” Oke baiklah, setelah beberapa waktu berhemat mari kita jajan agak mewah (kayaknya hidup gue prihatin banget yak kwkwkw, maklum ada cicilan yang pengen segera dilunasi).

Setelah sampai rumah gak langsung gue masak itu Bakmi karena gue dan suami baru makan mie instant. Demi kesehatan perut kami yang kayak karet, mari bijak makan mie instant dengan menjedanya minimal 3 hari sekali.

Tapi emang dasarnya gue itu suka mie, jangankan liat Rafi Ahmad ngajakin makan Bakmi Mewah lewat iklan. Lihat temen pasang foto di sosmed dengan caption “Ini Me time ala gue” gue langsung baper dan buru-buru lari ke dapur nyalain kompor, dan memastikan itu mie segera siap di santap. Jangan lupa setelah matang cekrak cekrek kirim ke wa Ayahro dan bikin doi baper kwkwkwkw. Masaknya beneran cepeeeeet, dan rasanya beneran kayak bakmi premium yang gue dan ayahro biasa beli.

Nah kali ini mari kita buat Bakmi Mewah yang emang enak itu menjadi makanan kekinian biar gak jajan-jajan terus di resto or cafe hihihi.

Alat dan Bahan-Bahan:
  1. Niat
  2. Bakmi mewah yang sudah matang (gue lebih suka original gak di tambahin macem-macem karena emang udah enak dari sononye) oh iya, masaknya jangan di remuk-remuk yang mie nya. Nanti dia sedih :p
  3. Sumpit dan Garpu
  4. Mangkok/piring wadah
  5. Kentang/wortel/apel

Cara Membuat:
  1. Kupas kentang/wortel/apel kemudian potong agak tebal untuk menjadi pondasi
  2. Tusuk sepasang sumpit (bagian yang besar) di kentang, kemudian selipkan garpu di ujungnya (bagian yang kecil)
    tusuk sumpit di kentang

    Selipkan garpu di ujung sumpit
  3. Letakkan kentang yang sudah di tusuk-tusuk (tsaaaah kesannya sadis amat) di tengah2 piring atau mangkok
  4. Kalau udah, langsung ajah gaeees tutup si pondasi dengan mie sampai gak kelihatan sama sekali jadi kelihatan kayak terbang deeeeh
     buat makan sendiri terserah deh ya, tapi klo buat dikasih UG orang please pakai sarung tangan hihihi
  5. Terakhir taburi dengan potongan daging asli yang ada dalam kemasan Bakmi Mewah (eh ini bukan terakhir)
  6. Terakhir langsung makan ajah gaeees. Eh cekrak cekreng dulu deh biar kekinian kwkwkw (emak macam apa ini)
Nonton Tutorialnya biar lebih menjiwai step by step nya :D


Oh iya, Bakmi Mewah ini cocok banget buat bikin mie terbang. Kenapa? Karena memang bakmi mewah ini gak gampang putus mienya, kenyal, licin dan tipis. Waaaah pokoknya recomended.

Kalau banyak yang bilang Mie instant itu makanan anak kost-kostan, Bakmi Mewah mungkin emang buat anak Kost yang ngekostnya di apartement gaeees kwkwkw. Meski waktu beli kok ya gak masuk akal dengan harganya, tapi setelah buka kemasan yang ternyata emang setiap bagiannya kayak di pikirin dengan seksama jadi terkesan eksklusif (ada harga ada rupa bung).

“Dagingnya kan dikit banget pit”. Bagi gue sih pas, karena klo kebanyakan juga to much ah. Udah gitu daging ayam mahal keleus hahaha (realistis ajah lah). Gue malah udah nyoba produk tandingannya, aduhaaaai isinya lebih menyayat hati karena 90% kacang merah, dagingnya seuprit banget hiks. Dan ada potongan jamurnya yang rasanya juga enak. Gak gampang loh masak jamur kancing macam itu. Sebab gak mudah masak jamur kancing, bumbu susah meresap (begitu kata presenter tv hihi). Dan ini jamurnya enyaaaaak...

Bagi Follow dan Love nya donk Kakak @curhatdecom hihihi

Soal rasa ini dia yang utama. Gak kayak makan mie instant. Beneran berasa makan Bakmi alias mie ayam. Di tenggorokan gak nyisa, gak bikin seret karena bumbu yang terlalu medok, pokoknya bagi gue semua itu masuk akal antara harga dengan kualitas yang disajikan.


Tapi inti dari semuanya itu ya gaeees, kalau mau nyoba makanan pastikan kehalalannya. Dan Alhamdulillah Bakmi Mewah sudah bersertifikat Halal MUI looh *tring...tring...tring...
Mungkin ini bisa di sebut sebagai mie Jomblo, tetep (terlihat) ada yang nyuapi meski jomblo kwkwkwkw