Kata orang jawa dulu, ada pepatah yang mengatakan “Kalau suami masuk ke sarang buaya sekalipun, istri juga harus mau ikut”. Bukan sarang buaya yang sebenarnya tentu saja. Namun pepatah ini adalah sebuah nasehat bahwa kemanapun suami pergi, hendaknya sang istri mengikuti sebagai bukti bakti.
Tidak pernah terbayangkan oleh
saya bahwa suatu hari saya akan meninggalkan kota metropolitan, Jakarta. Sudah
dua puluh lima tahun saya berdamai dengan Ibu Kota yang memiliki kesibukkan
yang luar biasa. Setidaknya meski sibuk, di kota ini bisa jadi semua tersedia. Dari
makanan sampai barang-barang yang entah darimana asalnya.
Sekarang, sebagai bukti bakti
saya kepada lelaki yang belum lama ini menjadi suami saya, saya harus ikut
kemana dirinya pergi. Dan Banjarmasin menjadi tempat tinggal saya, meninggalkan
hiruk pikuk ibu kota.
Ini pertama kalinya saya menginjakkan
kaki di tanah Borneo. Rasa asing tanpa keluarga, tanpa teman, dan terlebih
tanpa kenyamanan mengakses banyak hal seperti hal nya di Jakarta dulu. Untuk memperoleh
sesuatu saya kesulitan. Bukan hanya karena belum mengenal dengan baik kota
Banjarmasin, tapi juga ternyata disini memang tidak selengkap di